Latest News

Senin, 24 Maret 2014

BENCANA DAN KOTA

BENCANA DAN KOTA
Pengertian bencana alam
            Bencana alam adalah suatu peristiwa yang mengakibatkan dampak besar bagi populasi manusia. Bencana alam adalah konsekuensi dari kombinasi aktifitas alami (suatu peristiwa fisik seperti letusan gunung, gempa bumi, tanah longsor) dan aktifitas manusia. Karena perbuatan manusia yang tidak memperdulikan alam sehingga menimbulkan dampak yang buruk bagi alam dan membuat kerusakan sehingga menimbulkan bencana oleh perbuatan tersebut.
            Sebenarnya bencana alam merupakan gejala yang sangat alamiah dan biasa terjadi pada bumi. Namun, hanya ketika gejala tersebut melanda manusia (nyawa) dan segala produk budidayanya (kepemilikan harta dan benda) kita baru dapat menyebutkan sebagai bencana.
            Klasifikasi bencana berdasarkan penyebabnya dibedakan menjadi 3 jenis, yaitu:
1.    Bencana alam geologis
Bencana ini disebabkan oleh gaya-gaya yang bersal dari dalam bumi. Contoh bencana alam geologis yaitu gempa bumi, letusan gunung merapi dan tsunami. Gempa bumi dan gunung meletus hanya terjadi sepanjang jalur-jalur pertemuan lempeng tektonik di darat atau di pantai samudra.  Gempa bumi pada pantai atau dasar samudra dapat memicu gelombang sunami ke pesisir yang jauh. Gelombang yang disebabkan oleh peristiwa seismik memuncak pada ketinggian kurang dari 1 meter di laut lepasnamun bergerak dengan kecepatan ratusan  kolometer per jam, sehingga pada saat mencapai perairan dangkal atau tepi pantai, tinggi gelombang dapat mencapai lebih dari 10 meter.
2.    Bencana alam klimatologis
Bencana alam klimatologis merupakan bencana alam yang disebabkan oleh angin dan hujan.  Contoh bencana alam ini adalah banjir, badai, angin puting beliung, kekringan dan kebakaran alami hutan. Bencana alam klimatologis ini merupakan bencana alam yang paling banyak terjadi di dunia. Di abad modern saat ini kekhawatiran  bencana alam yang terbesar adalah global yang diakibatkan oleh makin banyknya efek rumah kaca  yang memantulkan sinar matahari  sehingga membuat lapisan ozon pada bumi berkurang. Selain dari efek rumah kaca, polusi udara juga merupakan salah satu penyebabnya.
3.    Bencana alam ektra-terestial
Bencana alam ektra-terestial merupakan bencana alam yang terjadi diluar angkasa seperti hantaman meteor.  Bila hantaman benda-benda langit mengenai permukaan bumi, maka akan menimbulkan bencana alam yang dahsyat bagi penduduk bumi. Gejala alam yang dapat menimbulkan bencana alam pada dasarnya mempunyai karateristik umum yaitu gejala awal, gejala utama, dan gejala akhir. Dengan demikian jika kita dapat mengetahui secraa akurat gejala awal suatu bencana, kemungkinan besar kita dapat mengurangi akibat yang ditimbulkannya.
Dampak bencana alam
            Bencana alam dapat mengakibatkan dampak yang merusak pada bisang ekonomi, sosial, dan lingkungan.  Kerusakan infrastruktur dapat mengganggu aktifitas sosial, dampak dalam bidang sosial mencangkup kematian, luka-lukas, sakit, hilangnya tempat tinggal, dan kekacauan komunitas. Sementara kerusakan lingkungan  dapat mencangkuphancurnya hutan yang melindungi daratan.  Salah satu bbencana al;am yang menimbulkandampak besar adalah gempa bumi. Dalam hitungan detik dan menit, sejumlah besar luka-luka yang membutuhkan pertolongan medis segera dari fasilitas kesehatan yang sering kali tidak siap akibat gempa.
            Menusia dianggap tidak berdaya pada bencan alam, bahkan sejak awal peradabannya. Ketidakberdayaan tersebut diakibatkan kurang baiknya menejemen darurat menyebabkan kerugian dalam bidang keuangan, struktural dan korban jiwa. Kerugian yang dihasilkan tersebut tergantung pada  kemampuan manusia untuk mencegah dan menghindarinya. Menurut Bankoff (2003) bencana muncul ketika bertemu dengaan ketidakberdayaan. Maksud dari ungkapan tersebut ialah aktifitas alam yang berbahaya dapat berubah menjadi bencana alam apabila manusia tidak memiliki daya tahan yang kuat.
Kota
            Kota merupakan kawasan pemukiman yang secara fisik ditujukan untuk kumpulan rtumah yang mendominasi tata ruangnya dan memiliki fasilitas yang mendukung kehidupan warganya secara mandiri. Dalam suatu kota terdapat suatu hal yang sangat penting dan perlu diperhatikan yaitu, unsur ekonomi, sosial, dan lingkungan. Apabila salah satu dari unsur tersebut tidak ada atau kurang diperhatikan, maka suatu kota bukanlah kota yang baik.
            Fungsi dasar ekonomi dalam suatu kota adalah kegiatan yang dilakukan dalam penyediaan kebutuhan hidup masyarakat dan kegiatan ekonomi diluar batas kawasannya. Dari kegiatan ekonomi dasar seperti hasil-hasil pabrik semen dan baja digunakan untuk pembangunan gedung dan rumah.  Hasil olahan pertanian, perkebunan, perikanan dari pabrik makanan dan minuman di elaborasi di restoran-restoran dan juga warung-warung.
            Di dalam kota terdapat berbagai macam suku bangsa, keahlian, jenis pekerjaan, dan tingkat pendapatan. Sifat-sifat  dan karateristik sosial memberi pengaruh terhadap lingkungan hidupnya. Kehidupan masyarakat yang beragam yang diwujudkan dalam kegiatan politik, ekonomi, khususnya hubungan sosial, dan budaya diantara anggota kelompok serta antara satu kelompok dengan kelompok masyarakat yang lain. hubungan kedua aspek tersebut membutuhkan ruang pergerakan yang senantiasa berkembang dari waktu ke waktu hingga mempengaruhi kondisi kota tersebut.
            Lingkungan merupakan  salah satu aspek terpenting dalam suatu kota, dimana suatu kota dapat dilihat baik buruknya dari lingkungan itu sendiri, dengan kata lain lingkungan merupakan cerminan kota. Tuntutan hidup diperkotaan menimbulkan gaya hidup yang serba cepat dan menuntut penggunaan fasilitas modern serta konsumsi energi yang terus meningkat yang ternyata telah menimbulkan dampak negatif yang serius bagi masyarakat. Hal tersebut yang membuat kualitas lingkungan kota menjadi buruk.
            Dengan mengetahui ketiga aspek penting tersebut kita dapat mengetahui apabila terjadi suatu bencana, maka dampaknya akan mempengaruhi bidang ekonomi, sosial, dan lingkungan. Pengaruh kegiatan masyarakat dalam suatu kota secara berlebihan juga mengakibatkan terjadinya suatu bencana. Adapun bencana-bencana yang biasa terjadi oleh ulah manusia yaitu:
1.    Kebakaran
2.    Wabah
3.    Deforestasi
4.    Polusi udara
Kesemua bencana tersebut merupakan hasil dari perbuatan manusia dimana mereka tidak memperhatikan dan menjaga lingkungan disekitarnya.
Penanggulangan bencana alam
           Penanggulangan bencana alam merupakan lanjutan untuk mengurangi dampak bencana terhadap manusia. Lebih sedikit orang dan komunitas yang akan terkena dampak bencana alam dengan menggunakan program mitigasi bencana. Perbedaan tingkat bencana yang dapat merusak dapat diatasi dengan program mitigasi bencana yang berbeda-beda sesuai dengan sifat masing-masing bencana alam.
           Persiapan menghadapi bencana alam termasuk semua aktifitas yang dilakukan sebelum terdeteksinya tanda-tanda bencana agar bisa memfasilitasi sumber daya alam yang tersedia, meminta bantuan serta rencana rehabilitasi dalam cara dan kemungkinan yang lebih baik. Kesiapan menghadapi bencana alam dimulai dari level komunitas lokal. Jika sumber dayanya kurang mencukupi, maka daerah tersebut dapat meminta bantuan ketingkat yang lebih tinggi.
           Pada wilayah-wilayah yang memiliki tingkat bahaya yang tinggi, memiliki kerawanan bencana alam tidak memberikan dampak yang luas jika masyarakat setempat memiliki ketahanan terhadap bencana tersebut.
           Adapun beberapa upaya tentang mitigasi bencana sebagai berikut;
1.    Letusan gunung berapi.
-  Membuat terowongan-terowongan air pada kawah yang berdanau.
-  Memberikan peringatan dini dari hasil pemantauan pos pengamatan.
-  Mengungsikan penduduk yang tinggal di lereng-lereng gunung.
2.    Tsunami
-  Segera berlari ketempat yang tinggi atau bukit terdekat.
-  Pergi ke tempat evakuasi yang sudah ditentukan.
-  Cari bangunan bertingkat yang bertulang baja dan menuju ke puncak.
-  Pakai jaket hujan dan tangan bebas atau tidak membawa barang.
3.    Banjir
-  Membersihkan saluran air dari sampah yang dapat menyumbat aliran air sehingga terjadinya banjir.
-  Mengeruk sungai-sungai dan endapan-endapan untuk menambah daya tampung air.
-  Membangun rute-rute drainase alternatif sehingga dapat mencegah beban berlebihan terhadap sungai
-  Tidak mendirikan bangunan pada wilayah yang menjadi daerah penyerapan.
-  Tidak menebangi pohon-pohon dihutan.
-  Membuat tanggul disepanjang sungai.
4.    Gerakan tanah
-  Memberikan informasi tentang kerentanan  gerakan tanah dan pengolahan lahan.
- Membuat dan memanfaatkan peta zona gerakan tanah.
-  Mengendalikan penggarapan lahan pada daerah perbukitan.
-  Melakukan penataan tata lahan dan pemukiman yang berada pada lokasi rentang gerakan tanah.
5.    Kekeringan
-  Membuat waduk yang berfungsi sebagai persediaan air musim kemarau.
-  Membuat hujan buatan untuk daerah-daerah yang sangat kering.
- Reboisasi atau penghijauan kembali daerah-daerah yang sudah gundul agar tanah lebih mudah menyerap air pada musim penghujanan dan sebagai penyimpanan air pada musim kemarau.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Recent Post