Madinah
Madinah atau Madinah Al Munawwarah: مدينة رسول الله atau المدينه, adalah
kota utama di Arab Saudi. Merupakan kota yang ramai diziarahi atau
dikunjungi oleh kaum Muslimin. Di saat ini, penduduknya sekitar 600.000
jiwa. Bagi umat Muslim kota ini dianggap sebagai kota suci kedua. Pada
zaman Nabi Muhammad SAW, kota ini menjadi pusat dakwah, pengajaran dan
pemerintahan Islam.
Pada masa sebelum Islam berkembang, kota Madinah bernama Yatsrib,
dikenal sebagai pusat perdagangan. Kemudian ketika Nabi Muhammad SAW
hijrah dari Mekkah kota ini diganti namanya menjadi Madinah sebagai
pusat perkembangan Islam sampai beliau wafat dan dimakamkan di sana.
Selanjutnya kota ini menjadi pusat kehalifaan sebagai penerus Nabi
Muhammad. Terdapat tiga khalifah yang memerintah dari kota ini yakni Abu
Bakar, Umar bin Khattab, dan Utsman bin Affan. Pada masa Ali bin Abi
Thalib pemerintahan dipindahkan ke Kufah di Irak karena terjadi gejolak
politik akibat terbunuhnya khalifah Utsman oleh kaum pemberontak.
Selanjutnya ketika kekuasaan beralih kepada bani Umayyah, maka
pemerintahan dipindahkan ke Damaskus dan ketika pemerintahan berpindah
kepada bani Abbasiyah, pemerintahan dipindahkan ke kota Baghdad. Pada
masa Nabi Muhammad SAW, penduduk kota Madinah adalah orang yang beragama
Islam dan orang Yahudi yang dilindungi keberadaannya. Namun karena
pengkhianatan yang dilakukan terhadap penduduk Madinah ketika perang
Ahzab, maka kaum Yahudi diusir ke luar Madinah.
Kini Madinah bersama kota suci Mekkah berada di bawah pelayanan pemerintah kerajaan Arab Saudi.
Awalnya bernama Iberi Baht, dibangun pada masa pemerintahan Romawi
berkuasa di Guadalquivir. Lima abad kemudian, kota ini berada dalam
kekuasaan Bizantium di bawah komando Raja Goth Barat.
Abdurrahman Ad-Dakhil atau Abdurrahman 1 sebagai penerus Dinasti Ummayah
pindah ke Spanyol, yang waktu itu Islam sudah eksis. Ia menjadikan kota
Cordoba sebagai ibukota pemerintahan dinastinya di benua Eropa. Dalam
membangun kota ini ia mengundang dan mendatangkan ahli fikih, alim
ulama, ahli filasafat, dan ahli syair untuk bertandang dan mengembangkan
ilmunya di Cordoba. Akhirnya kota ini menjadi pusat perkembangan ilmu,
pengetahuan, kesenian dan kesusasteraan di seantero benua Eropa.
Puncak kejayaan dan masa keemasan Cordoba mulai berlangsung pada era
pemerintahan Khalifah Abdul Rahman An-Nasir dan pada zaman pemerintahan
anaknya Al-Hakam. Ketika itu, Cordoba telah mencapai kejayaannya hingga
pada taraf kekayaan dan kemewahan yang belum pernah tercapai sebelumnya.
Pembangunan pada masa ini tumbuh pesat. Bangunan-bangunan berarsitektur
megah bermunculan. Ketika malam tiba, jalan-jalan di kota hingga keluar
kota diterangi lampu hias yang cantik dan anggun. Kota Cordoba pun
terbebas dari sampah. Taman-taman nan indah menjadi daya tarik bagi para
pendatang yang singgah di kota itu. Mereka bersantai di taman yang
dipenuhi bunga dan tata landskap. Tak heran, bila pada era itu Cordoba
mampu mensejajarkan diri dengan Baghdad sebagai ibu kota pemerintahan
Abbasiyah. Tak cuma itu, Cordoba juga setaraf dengan Konstantinopel, ibu
kota kerajaan Bizantium serta Kaherah, ibukota kerajaan Fatimiah.
Saat Cordoba berada dalam puncak kejayaannya (abad ke 9 dan 10 M)
terdapat lebih dari 200 000 rumah di dalam kotanya. Jumlah masjid
sebanyak 600 buah, 900 public baths, 50 rumah sakit dan sejumlah pasar
besar yang menjadi pusat perdagangan dan sentra perekonomian. Pada saat
itu, Cordoba telah mampu menempatkan duta besarnya hingga ke negara yang
amat jauh seperti India dan Cina. Kota bersejarah yang bertengger di
sepanjang tebing sungai Guadalquivir ini tidak ada tandingannya di Eropa
dalam hal kemajuan peradabannya.
Kota yang terletak di Provinsi Andalusia, sebelah Barat Spanyol ini juga
dikenal sebagai pusat ilmu pengetahuan. Di kota ini berdiri
perpustakaan yang besar dengan jumlah volume kunjungannya mencapai
400.000 orang. Padahal pada waktu yang sama, perpustakaan-perpustakaan
besar di Eropa, volume pengunjungnya jarang mencapai angka seribu.
Karena itu tidak salah jika Cordoba disebut sebagai the greatest centre
of learning di Eropa, saat kota-kota lain di benua tersebut berada pada
masa kegelapan. Cordoba bagai bunga yang menebar harum di Eropa pada
abad pertengahan sebagaimana digambarkan Lane-Poole sebagai the wonders
of the world.
Pada masa kekuasaan Abrurrahman III, berdiri Universitas Cordoba yang
termasyhur dan menjadi kebanggaan umat Islam. Berbondong-bondong
mahasiswa dari berbagai wilayah, termasuk mahasiswa Kristen dari Eropa
menimba ilmu. Dari universitas inilah, Barat menyerap ilmu pengetahuan.
Salah satu mahasiswa Kristen yang menuntut ilmu di Spanyol adalah
Gerbert d’Aurillac (945-1003), yang kemudian menjadi Paus Sylvester II.
Selepas belajar matematika di Spanyol, dia kemudian mendirikan sekolah
katedral dan mengajarkan aritmatika dan geometri kepada para muridnya.
Geliat pendidikan di Cordoba makin bersinar pada era pemerintahan
Al-Hakam Al-Muntasir sehingga dijuluki Khalifah yang alim. Sebanyak 27
sekolah swasta berdiri pada masa itu. Gedung perpustakaan mencapai 70
buah menambah semarak perkembangan ilmu pengetahuan. Saat itu, terdapat
170 wanita yang berprofesi sebagai penulis kitab suci Alquran dengan
huruf Kufi yang indah. Anak-anak fakir miskin pun bisa belajar secara
gratis di 80 sekolah yang disediakan Khalifah. Pendidikan yang tinggi
pun diimbangi dengan kesejahteraan masyarakatnya.
Berkembang pesatnya ilmu pengetahuan di Cordoba pada era kejayaan Islam
telah melahirkan sejumlah ilmuwan dan ulama termasyhur. Cordoba
merupakan pusat intelektual di Eropa dengan perguruan-perguruan yang
amat terkenal dalam bidang kedokteran, matematika, filsafat, kesastraan
bahkan musik. Kontribusi para intelektual dan ulama yang lahir dari
Cordoba sangat diakui dan memberi pengaruh bagi peradaban manusia. Di
antara para ilmuwan yang muncul pada masa keemasan Islam di Cordoba
antara lain Abul al Walid Muhammad Ibnu Ahmad Ibnu Muhammad Ibnu Rusydi,
yang kemudian lebih dikenal dengan nama Ibnu Rusydi atau Averrous. Ibnu
Rusydi merupakan seorang ilmuwan muslim yang sangat berpengaruh pada
abad ke- 12 dan beberapa abad berikutnya. Ia adalah seorang filosof yang
telah berjasa mengintegrasikan Islam dengan tradisi pemikiran Yunani.
Demikian juga lahir seorang ulama yang mujtahid yaitu Ibnu Hazm yang
menulis kitab Al-Muhalla. Ada juga seorang mufasir kenamaan yaitu
Al-Qurtubi yang menulis kitab tafsir Al-Qurtubi. Kemudian pakar
kesehatan modern, Az-Zahrawi, yang memperkenalkan teknik keperawatan dan
menciptakan alat bean dan teknik terbaru bedah luar dan dalam. Ia
menulis buku medis bergambar yang dijadikan referensi oleh pakar
kedokteran Eropa. mengetahui ilmu bedah melalui buku-bukunya. Dan masih
banyak lagi pakar ilmu pengetahuan yang muncul waktu itu.
Itulah kota Cordoba yang di masa kejayaannya banyak menginspirasi
penulis barat yang banyak digambarkan oleh para ahli sejarah maupun
politik sebagai cikal bakal pembawa kemajuan bagi Barat di masa sekarang
Yerusalem
Yerusalem adalah kota di Timur Tengah yang merupakan kota suci bagi
agama Yahudi, Kristen dan Islam. Kota ini diklaim sebagai ibukota
Israel, meskipun tidak diakui secara internasional, maupun bagian dari
Palestina. Secara de facto kota ini dikuasai oleh Israel. Para elit
Israel menganggap kota suci ini adalah bagian dari negaranya dan itu
adalah bentuk ideologi “Zionisme“. Dari semua negara yang memiliki
hubungan diplomatik dengan Israel, hanya Kosta Rika dan El Salvador saja
yang menempatkan kedutaan mereka di Yerusalem. Lainnya di Tel Aviv,
karena menurut PBB, Yerusalem akan dijadikan Kota Internasional. Oleh
orang-orang Palestina, Yerusalem juga dianggap sebagai ibu kota
Palestina. Kota historis Yerusalem adalah sebuah warisan dunia yang
dilindungi oleh UNESCO mulai tahun 1981. Kota ini memiliki penduduk
sebesar 724.000 jiwa dan luas 123 km2. Sepanjang sejarahnya, Yerusalem
telah dihancurkan dua kali, dikepung 23 kali, diserang 52 kali, dan
dikuasai/dikuasai ulang 44 kali.
Casablanca
Casablanca adalah kota terbesar dan pelabuhan terpenting di Maroco, yang
terletak di pantai Altantik, di bagian barat Maroko. Casablanca
merupakan pusat ekonomi dan budaya negara. Di Casablanca terletak
Lembaga Oseanografi dan Royal Navy Base di Maroco.
Awalnya kota besar ini bernama Anfa yang sangat maju dalam hal
perdagangan. Bangsa Portugis kemudian mengambil alih Anfa dan mengubah
nama kota ini menjadi Casa Branca. Pada 1755, sebagian besar kota
tersebut hancur oleh gempa. Dalam paruh kedua dari 18 abad, kota yang
dipulihkan Sultan Sidi Mohammed III. dan kota bernama Dar el Beida
(bahasa Arab yang berarti White House atau rumah yang putih ). Pada 1781
kota ini direbut oleh orang Spanyol dan kota berganti nama menjadi Casa
Blanca(bahasa Perancis yang berarti sama yaitu White House). Pada tahun
1907 Casablanca menjadi bagian dari koloni Perancis. Pada 1956 Maroco
menjadi negara merdeka.
Kota Casablanca memiliki dua bagian, yaitu Kota tua (medina qodim)dan
Kota Baru(medina jaded). Kota tua dikelilingi oleh dinding-dinding
benteng peninggalan dari sejarah dan dikelilingi oleh pelabuhan.
Sedangkan Kota baru dibangun oleh Perancis. Pusat kota Casablanca baru
bernama Place Mohammed V dengan bangunan dibuat dengan gaya Moor.
Kota terbesar di Maroko ini menyimpan banyak bangunan indah bergaya Art
deco.Monumen yang paling penting adalah Masjid Hassan II Casablanca.
Masjid ini berdiri di outcropping berbatu di atas laut dan mendominasi
kota. Konstruksi dimulai tahun 1980 dan selesai pada tahun 1993. Menara
Masjid ini mempunyai ketinggian 200 meter. bangunan lain yang menarik di
kota Casablanca adalah Katedral Sacre Coeur. Di Casablanca, kita
menemukan sebuah taman yang bagus de la Ligue Arabe .
Fes
Fes adalah kota ketiga terbesar di Maroko. Kota ini dianggap kota
bersejarah. Maklum kota ini merupakan peninggalan sejumlah dinasti
kerajaan di Maroko. Di antaranya Dinasti Marinid [1269-1420] dan
kekaisaran Ottoman [1554-1603]. Tak heran kota ini lebih banyak
menampilkan gedung-gedung tua dan megah dengan ornamen kaligrafi arab.
Tangier
Tangier adalah sebuah kota di Maroko utara dengan jumlah penduduk
sekitar 700.000 orang. Terletak di pantai Afrika Utara di pintu masuk
barat ke Selat Gibraltar di mana Mediterania bertemu Samudera Atlantik.
Ini adalah ibukota Daerah-Tetouan Tangier dan dari Prefektur
Tangier-Assilah di wilayah itu.
Sejarah Tangier sangat kaya karena kehadiran banyak sejarah peradaban
dan budaya mulai dari abad ke-5 SM. Antara periode menjadi kota
Phoenician ke era kemerdekaan sekitar tahun 1950-an, Tangier adalah
sebuah tempat yang menjadi perlindungan bagi banyak kebudayaan.
Kota ini sedang mengalami perkembangan yang cepat dan modernisasi.
Proyek-proyek termasuk hotel bintang 5 baru di sepanjang teluk, sebuah
distrik bisnis modern yang disebut Tangier City Center, terminal bandara
baru dan stadion sepak bola baru.
Marakech
Marakech yang dijuluki Red City juga merupakan kota yang berada di
Maroko. Di kota ini terdapat Bahia Palace, sebuah istana indah yang
dahulu memiliki permaisuri bernama Bahia.
Marakech adalah mantan kota kekaisaran di Maroko. Terletak di bagian
tengah negara di wilayah Marakech - Tensift - Al Haouz. Kota ini
didirikan pada abad 11 dan pada abad- abad berikutnya kota ini
mengalami perkembangan yang belum pernah terjadi sebelumnya baik di
bidang budaya, artistik dan booming ekonomi. Wisatawan dapat mengunjungi
banyak monumen di sini, yang merupakan bukti dari kekayaan seni Islam.
Di antara bangunan yang paling penting termasuk Royal Teater, Istana
badi , Masjid Koutabia dan Madrasah Ben Youssef. Ada juga pasar
tradisional terbesar (souk) di Maroko Siang hari di pasar ini bergerak
luar biasa besar pedagang, pembeli, seniman jalanan dan banyak lainnya.
Kota ini juga dibagi menjadi dua bagian utama, benteng tua Madinah dan
Gueliz baru. Sejak 1985, bagian tua kota terdaftar pada Warisan Budaya
Dunia UNESCO. Saat ini, lebih dari 1 juta orang tinggal di kota ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar