Latest News

Kamis, 27 Februari 2014

SEJARAH BEBERAPA KOTA ISLAM


Madinah
 
 

Madinah atau Madinah Al Munawwarah: مدينة رسول الله atau المدينه, adalah kota utama di Arab Saudi. Merupakan kota yang ramai diziarahi atau dikunjungi oleh kaum Muslimin. Di saat ini, penduduknya sekitar 600.000 jiwa. Bagi umat Muslim kota ini dianggap sebagai kota suci kedua. Pada zaman Nabi Muhammad SAW, kota ini menjadi pusat dakwah, pengajaran dan pemerintahan Islam. 
Pada masa sebelum Islam berkembang, kota Madinah bernama Yatsrib, dikenal sebagai pusat perdagangan. Kemudian ketika Nabi Muhammad SAW hijrah dari Mekkah kota ini diganti namanya menjadi Madinah sebagai pusat perkembangan Islam sampai beliau wafat dan dimakamkan di sana. 
Selanjutnya kota ini menjadi pusat kehalifaan sebagai penerus Nabi Muhammad. Terdapat tiga khalifah yang memerintah dari kota ini yakni Abu Bakar, Umar bin Khattab, dan Utsman bin Affan. Pada masa Ali bin Abi Thalib pemerintahan dipindahkan ke Kufah di Irak karena terjadi gejolak politik akibat terbunuhnya khalifah Utsman oleh kaum pemberontak. Selanjutnya ketika kekuasaan beralih kepada bani Umayyah, maka pemerintahan dipindahkan ke Damaskus dan ketika pemerintahan berpindah kepada bani Abbasiyah, pemerintahan dipindahkan ke kota Baghdad. Pada masa Nabi Muhammad SAW, penduduk kota Madinah adalah orang yang beragama Islam dan orang Yahudi yang dilindungi keberadaannya. Namun karena pengkhianatan yang dilakukan terhadap penduduk Madinah ketika perang Ahzab, maka kaum Yahudi diusir ke luar Madinah.
Kini Madinah bersama kota suci Mekkah berada di bawah pelayanan pemerintah kerajaan Arab Saudi.


Cordoba
 
Awalnya bernama Iberi Baht, dibangun pada masa pemerintahan Romawi berkuasa di Guadalquivir. Lima abad kemudian, kota ini berada dalam kekuasaan Bizantium di bawah komando Raja Goth Barat.
Abdurrahman Ad-Dakhil atau Abdurrahman 1 sebagai penerus Dinasti Ummayah pindah ke Spanyol, yang waktu itu Islam sudah eksis. Ia menjadikan kota Cordoba sebagai ibukota pemerintahan dinastinya di benua Eropa. Dalam membangun kota ini ia mengundang dan mendatangkan ahli fikih, alim ulama, ahli filasafat, dan ahli syair untuk bertandang dan mengembangkan ilmunya di Cordoba. Akhirnya kota ini menjadi pusat perkembangan ilmu, pengetahuan, kesenian dan kesusasteraan di seantero benua Eropa.
Puncak kejayaan dan masa keemasan Cordoba mulai berlangsung pada era pemerintahan Khalifah Abdul Rahman An-Nasir dan pada zaman pemerintahan anaknya Al-Hakam. Ketika itu, Cordoba telah mencapai kejayaannya hingga pada taraf kekayaan dan kemewahan yang belum pernah tercapai sebelumnya.
Pembangunan pada masa ini tumbuh pesat. Bangunan-bangunan berarsitektur megah bermunculan. Ketika malam tiba, jalan-jalan di kota hingga keluar kota diterangi lampu hias yang cantik dan anggun. Kota Cordoba pun terbebas dari sampah. Taman-taman nan indah menjadi daya tarik bagi para pendatang yang singgah di kota itu. Mereka bersantai di taman yang dipenuhi bunga dan tata landskap. Tak heran, bila pada era itu Cordoba mampu mensejajarkan diri dengan Baghdad sebagai ibu kota pemerintahan Abbasiyah. Tak cuma itu, Cordoba juga setaraf dengan Konstantinopel, ibu kota kerajaan Bizantium serta Kaherah, ibukota kerajaan Fatimiah. 
Saat Cordoba berada dalam puncak kejayaannya (abad ke 9 dan 10 M) terdapat lebih dari 200 000 rumah di dalam kotanya. Jumlah masjid sebanyak 600 buah, 900 public baths, 50 rumah sakit dan sejumlah pasar besar yang menjadi pusat perdagangan dan sentra perekonomian. Pada saat itu, Cordoba telah mampu menempatkan duta besarnya hingga ke negara yang amat jauh seperti India dan Cina. Kota bersejarah yang bertengger di sepanjang tebing sungai Guadalquivir ini tidak ada tandingannya di Eropa dalam hal kemajuan peradabannya. 
Kota yang terletak di Provinsi Andalusia, sebelah Barat Spanyol ini juga dikenal sebagai pusat ilmu pengetahuan. Di kota ini berdiri perpustakaan yang besar dengan jumlah volume kunjungannya mencapai 400.000 orang. Padahal pada waktu yang sama, perpustakaan-perpustakaan besar di Eropa, volume pengunjungnya jarang mencapai angka seribu.
Karena itu tidak salah jika Cordoba disebut sebagai the greatest centre of learning di Eropa, saat kota-kota lain di benua tersebut berada pada masa kegelapan. Cordoba bagai bunga yang menebar harum di Eropa pada abad pertengahan sebagaimana digambarkan Lane-Poole sebagai the wonders of the world. 
Pada masa kekuasaan Abrurrahman III, berdiri Universitas Cordoba yang termasyhur dan menjadi kebanggaan umat Islam. Berbondong-bondong mahasiswa dari berbagai wilayah, termasuk mahasiswa Kristen dari Eropa menimba ilmu. Dari universitas inilah, Barat menyerap ilmu pengetahuan. Salah satu mahasiswa Kristen yang menuntut ilmu di Spanyol adalah Gerbert d’Aurillac (945-1003), yang kemudian menjadi Paus Sylvester II. Selepas belajar matematika di Spanyol, dia kemudian mendirikan sekolah katedral dan mengajarkan aritmatika dan geometri kepada para muridnya.
Geliat pendidikan di Cordoba makin bersinar pada era pemerintahan Al-Hakam Al-Muntasir sehingga dijuluki Khalifah yang alim. Sebanyak 27 sekolah swasta berdiri pada masa itu. Gedung perpustakaan mencapai 70 buah menambah semarak perkembangan ilmu pengetahuan. Saat itu, terdapat 170 wanita yang berprofesi sebagai penulis kitab suci Alquran dengan huruf Kufi yang indah. Anak-anak fakir miskin pun bisa belajar secara gratis di 80 sekolah yang disediakan Khalifah. Pendidikan yang tinggi pun diimbangi dengan kesejahteraan masyarakatnya.
Berkembang pesatnya ilmu pengetahuan di Cordoba pada era kejayaan Islam telah melahirkan sejumlah ilmuwan dan ulama termasyhur. Cordoba merupakan pusat intelektual di Eropa dengan perguruan-perguruan yang amat terkenal dalam bidang kedokteran, matematika, filsafat, kesastraan bahkan musik. Kontribusi para intelektual dan ulama yang lahir dari Cordoba sangat diakui dan memberi pengaruh bagi peradaban manusia. Di antara para ilmuwan yang muncul pada masa keemasan Islam di Cordoba antara lain Abul al Walid Muhammad Ibnu Ahmad Ibnu Muhammad Ibnu Rusydi, yang kemudian lebih dikenal dengan nama Ibnu Rusydi atau Averrous. Ibnu Rusydi merupakan seorang ilmuwan muslim yang sangat berpengaruh pada abad ke- 12 dan beberapa abad berikutnya. Ia adalah seorang filosof yang telah berjasa mengintegrasikan Islam dengan tradisi pemikiran Yunani.
Demikian juga lahir seorang ulama yang mujtahid yaitu Ibnu Hazm yang menulis kitab Al-Muhalla. Ada juga seorang mufasir kenamaan yaitu Al-Qurtubi yang menulis kitab tafsir Al-Qurtubi. Kemudian pakar kesehatan modern, Az-Zahrawi, yang memperkenalkan teknik keperawatan dan menciptakan alat bean dan teknik terbaru bedah luar dan dalam. Ia menulis buku medis bergambar yang dijadikan referensi oleh pakar kedokteran Eropa. mengetahui ilmu bedah melalui buku-bukunya. Dan masih banyak lagi pakar ilmu pengetahuan yang muncul waktu itu. 
Itulah kota Cordoba yang di masa kejayaannya banyak menginspirasi penulis barat yang banyak digambarkan oleh para ahli sejarah maupun politik sebagai cikal bakal pembawa kemajuan bagi Barat di masa sekarang
Yerusalem
 
Yerusalem adalah kota di Timur Tengah yang merupakan kota suci bagi agama Yahudi, Kristen dan Islam. Kota ini diklaim sebagai ibukota Israel, meskipun tidak diakui secara internasional, maupun bagian dari Palestina. Secara de facto kota ini dikuasai oleh Israel. Para elit Israel menganggap kota suci ini adalah bagian dari negaranya dan itu adalah bentuk ideologi “Zionisme“. Dari semua negara yang memiliki hubungan diplomatik dengan Israel, hanya Kosta Rika dan El Salvador saja yang menempatkan kedutaan mereka di Yerusalem. Lainnya di Tel Aviv, karena menurut PBB, Yerusalem akan dijadikan Kota Internasional. Oleh orang-orang Palestina, Yerusalem juga dianggap sebagai ibu kota Palestina. Kota historis Yerusalem adalah sebuah warisan dunia yang dilindungi oleh UNESCO mulai tahun 1981. Kota ini memiliki penduduk sebesar 724.000 jiwa dan luas 123 km2. Sepanjang sejarahnya, Yerusalem telah dihancurkan dua kali, dikepung 23 kali, diserang 52 kali, dan dikuasai/dikuasai ulang 44 kali.
Casablanca
Casablanca adalah kota terbesar dan pelabuhan terpenting di Maroco, yang terletak di pantai Altantik, di bagian barat Maroko. Casablanca merupakan pusat ekonomi dan budaya negara. Di Casablanca terletak Lembaga Oseanografi dan Royal Navy Base di Maroco. 
Awalnya kota besar ini bernama Anfa yang sangat maju dalam hal perdagangan. Bangsa Portugis kemudian mengambil alih Anfa dan mengubah nama kota ini menjadi Casa Branca. Pada 1755, sebagian besar kota tersebut hancur oleh gempa. Dalam paruh kedua dari 18 abad, kota yang dipulihkan Sultan Sidi Mohammed III. dan kota bernama Dar el Beida (bahasa Arab yang berarti White House atau rumah yang putih ). Pada 1781 kota ini direbut oleh orang Spanyol dan kota berganti nama menjadi Casa Blanca(bahasa Perancis yang berarti sama yaitu White House). Pada tahun 1907 Casablanca menjadi bagian dari koloni Perancis. Pada 1956 Maroco menjadi negara merdeka.
Kota Casablanca memiliki dua bagian, yaitu Kota tua (medina qodim)dan Kota Baru(medina jaded). Kota tua dikelilingi oleh dinding-dinding benteng peninggalan dari sejarah dan dikelilingi oleh pelabuhan. Sedangkan Kota baru dibangun oleh Perancis. Pusat kota Casablanca baru bernama Place Mohammed V dengan bangunan dibuat dengan gaya Moor.
Kota terbesar di Maroko ini menyimpan banyak bangunan indah bergaya Art deco.Monumen yang paling penting adalah Masjid Hassan II Casablanca. Masjid ini berdiri di outcropping berbatu di atas laut dan mendominasi kota. Konstruksi dimulai tahun 1980 dan selesai pada tahun 1993. Menara Masjid ini mempunyai ketinggian 200 meter. bangunan lain yang menarik di kota Casablanca adalah Katedral Sacre Coeur. Di Casablanca, kita menemukan sebuah taman yang bagus de la Ligue Arabe . 
Fes
 
Fes adalah kota ketiga terbesar di Maroko. Kota ini dianggap kota bersejarah. Maklum kota ini merupakan peninggalan sejumlah dinasti kerajaan di Maroko. Di antaranya Dinasti Marinid [1269-1420] dan kekaisaran Ottoman [1554-1603]. Tak heran kota ini lebih banyak menampilkan gedung-gedung tua dan megah dengan ornamen kaligrafi arab. 
Tangier 
 
Tangier adalah sebuah kota di Maroko utara dengan jumlah penduduk sekitar 700.000 orang. Terletak di pantai Afrika Utara di pintu masuk barat ke Selat Gibraltar di mana Mediterania bertemu Samudera Atlantik. Ini adalah ibukota Daerah-Tetouan Tangier dan dari Prefektur Tangier-Assilah di wilayah itu.
Sejarah Tangier sangat kaya karena kehadiran banyak sejarah peradaban dan budaya mulai dari abad ke-5 SM. Antara periode menjadi kota Phoenician ke era kemerdekaan sekitar tahun 1950-an, Tangier adalah sebuah tempat yang menjadi perlindungan bagi banyak kebudayaan.
Kota ini sedang mengalami perkembangan yang cepat dan modernisasi. Proyek-proyek termasuk hotel bintang 5 baru di sepanjang teluk, sebuah distrik bisnis modern yang disebut Tangier City Center, terminal bandara baru dan stadion sepak bola baru.
Marakech
 
Marakech yang dijuluki Red City juga merupakan kota yang berada di Maroko. Di kota ini terdapat Bahia Palace, sebuah istana indah yang dahulu memiliki permaisuri bernama Bahia.
Marakech adalah mantan kota kekaisaran di Maroko. Terletak di bagian tengah negara di wilayah Marakech - Tensift - Al Haouz. Kota ini didirikan pada abad 11 dan pada abad- abad berikutnya kota ini mengalami perkembangan yang belum pernah terjadi sebelumnya baik di bidang budaya, artistik dan booming ekonomi. Wisatawan dapat mengunjungi banyak monumen di sini, yang merupakan bukti dari kekayaan seni Islam. Di antara bangunan yang paling penting termasuk Royal Teater, Istana badi , Masjid Koutabia dan Madrasah Ben Youssef. Ada juga pasar tradisional terbesar (souk) di Maroko Siang hari di pasar ini bergerak luar biasa besar pedagang, pembeli, seniman jalanan dan banyak lainnya. Kota ini juga dibagi menjadi dua bagian utama, benteng tua Madinah dan Gueliz baru. Sejak 1985, bagian tua kota terdaftar pada Warisan Budaya Dunia UNESCO. Saat ini, lebih dari 1 juta orang tinggal di kota ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Recent Post